PENGGUNAAN PINCH TECHNOLOGY DALAM SISTEM HEAT EXCHANGER NETWORK PADA GAS DEHYDRATION UNIT

Penulis

  • Muhammad Murdhani Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Penulis
  • Zami Furqon Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Penulis
  • Agus Setiyono Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Penulis

Kata Kunci:

Dehydration, Heat Exchanger Network, Pinch Analysis

Abstrak

Unit dehidrasi gas berfungsi untuk mengurangi kandungan air pada gas alam agar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Spesifikasi kandungan air ini berbeda-beda tergantung proses yang akan digunakan. Untuk gas yang akan digunakan dalam proses pengembalian hidrokarbon dengan proses kriogenik, kandungan air maksimumnya adalah 0,1 ppmv. Sedangkan untuk gas pipa, kandungan air maksimumnya adalah 4-7 lb/MMscf3. Pada existing unit yang ditinjau menggunakan Tri Ethylene Glycol sebagai absorbent nya. Dilakukan konseptual pada heat exchanger network yang dimana dapat memaksimalkan energi pada aliran panas terhadap aliran dingin. Digunakan metode pinch untuk merancang Heat Exchanger Network. Untuk temperature approach menggunakan dTmin sebesar 100C yang di adjust ke hot stream. Setelah itu dilakukan perbandingan entalpi yang dimana untuk menentukan titik pinch dengan konsep temperatur interval. Didapat cold temperature sebesar 1000C, hot temperature 1100C, kemudian Q Steam untuk pemanasan sebesar 108 kW dan Q Cooling untuk pendinginan sebesar 83 kW. Setelah itu membuat permodelan grid diagram untuk menentukan jumlah heat exchanger, cooler dan heater dari hasil penentuan pinch dan melakukan desain Heat Exchanger Network. Dari permodelan itu didapat 2 Heat Exchanger, 1 Cooler dan 1 Heater. Kemudian dilakukan uji utility cost menggunakan Aspen Economic Analyzer, didapatkan utility cost tahunan sebesar US$ 38.494,73 per tahun nya. Hal ini sudah terbilang hemat karena dari pinch diterapkan pemanfaatan steam dan cooling.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Unduhan

Diterbitkan

2025-05-02 — Diperbaharui pada 2025-06-02

Versi